Pertanyaan?
Pertanyaan ini terutama untuk kaum yang beragama, theist, polytheist, atau apapun.
Dari gue, seorang yang tidak mempercayai keberadaan 'pemimpin' yang ada; kalian percaya akan keberadaannya.
Sebagai orang yang berotak tunggal (; tidak mempercayai keberadaan 'pemimpin' itu),
ada beberapa pertanyaan yang terkumpul di benak gue. Tapi ini bukan mempertanyakan-Nya.. Tapi, mempertanyakan "Apa yang ada di benak kalian?"
Gue mempercayai bumi ini terbuat begitu saja. Seperti teori-teori ilmiah yang sudah pernah dikemukakan. (Teori Big Bang, Teori Kabut Kant-Laplace, Teori Planetesimal, Teori Pasang Surut Gas, Teori Bintang Kembar)yang jika dijelaskan adalah, bahwa bumi ini berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya. Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
Namun kalau menurut mereka yang mempercayai-Nya, pasti mengatakan "Bumi ini tidak semudah itu saja, pasti ada sebuah kosmos dan 'A man behind the scene'."
Yang menjadi pertanyaannya, untuk apa bumi ini tercipta amat rumit seperti yang dijelaskan oleh beberapa ilmuwan/pengemuka teori-teori yang ada, jika sebenarnya ada yang mempermainkan ini semua untuk memudahkan terciptanya bumi serta alam semesta dengan cara yang singkat?
Gue juga menyatakan bahwa semua agama itu memberikan pelajaran yang baik, walau tidak semua isinya mengajarkan tentang kebaikan. Gue pun belajar mengenai kehidupan dari apa yang diajarkan dari beberapa kitab, tidak bisa dipungkiri, terjadinya peraturan di dunia dikarenakan diambilnya beberapa 'penerangan' dari kitab suci itu sendiri. Which is, tanpa kitab suci & ajaran agama, maka tidak akan ada peraturan di dunia ini.. Tapi, pernah mendengar penyebutan kasar "Seagama adalah keluarga, mereka yang bukan adalah musuh/bukan keluarga" dari sebuah ajaran agama? Gue ga akan menyebutkan itu ada di agama mana, balik lagi..... Bagaimana dengan agama yang berani menyatakan bahwa agamanya mengajarkan kebenaran dan kedamaian?
Lalu keterikatan kita kepada surga dan neraka. Apakah surga dan neraka dibangun hanya untuk mematok kerja keras, amal baik dan keburukan kita? Apakah 'pemimpin' itu maha pengampun? - kata pengampun itu sendiri memberikan banyak misteri. Dengan ampunan, maka neraka hanyalah tempat singgahan saja, mungkin juga akan kosong pada akhirnya. Ini juga memberikan brainwash kepada masyarakat yang percaya akan hal ini, bahwa sebuah dosa masih bisa ditebus, karena 'pemimpin' nya maha pemaaf dan pengampun. Terlihat sangat jelas, bahwa sangat rendah derajat surga itu, dan juga, sangat otoriter sekali terhadap mereka yang 'bukan keluarga' yang diberikan jaminan NERAKA.
Hal ini yang menjadikan eksistensi dari Surga dan Neraka itu menjadi tabu.
Seperti sebuah kubu ketentraman sesaat yang memberikan patokan luas terhadap dosa dan amal baik, juga memberikan negoisasi terhadap dosa itu sendiri, menjadikannya dosa dapat di hapuskan dengan amal baik yang akan terus berlangsung hingga kiamat datang.
Terakhir, mengenai kiamat.
Kiamat yang gue telaah dan kita semua tau adalah kehancuran. Memang benar, atau mungkin juga benar. Tetapi kehancuran seperti apa?
Penjelasan mengenai tanda-tanda kiamat menurut gue juga menghadirkan brainwash yang buruk kepada masyarakat, sehingga masyarakat selalu terikat "Kiamat sudah dekat" ; yang sebenarnya kita pun tidak tau kapan kiamat itu akan datang? Kiamat-kiamat kecil yang dijelaskan (Banjir besar, gunung meletus & hal-hal yang mencitrakan bahwa bumi kian memburuk) pun sudah terjadi sejak ratusan ataupun jutaan tahun yang lalu. Apakah ini pertanda kiamat? Tapi kapan? Kita tidak tau... Dan ada juga penjelasan tentang pengelompokkan kiamat itu sendiri. Ada yang menjelaskan kiamat akan terjadi dengan api, dan juga sebaliknya, dengan air (kedinginan), dan ada juga yang mengatakan dengan kehancuran alam semesta beserta isinya.
Apakah mungkin ini adalah takdir alam? Apakah ini memang sudah ditakdirkan dari pertama kalinya dunia ini tercipta?
Atau... Kiamat ini bukan lah takdir, akan tetapi mengenai kerapuhan dunia ini sendiri yang tidak bisa menahan umurnya terlalu lama, kemungkinan juga dikarenakan isi di dalamnya. (Ex: Global warming) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kepunahan terhadap seluruh isi-nya.
Mungkin segitu aja pertanyaan dari gw.
Kalau bisa dijawab semuanya, mungkin bisa memberikan gue masukan :)
untuk menjawab pertanyaannya, bisa email ke email gue di aldy_shekoski@hotmail.com
terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap kalian yang mau menjawab...
Tidak percaya bukan berarti musuh.
Tidak percaya bukan berarti tidak ingin tahu.
Tidak percaya bukan berarti bodoh.
Namun, tidak percaya adalah proses pencarian terhadap sesuatu yang ingin dipercaya dengan sebuah bukti yang riil dan valid.

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda