Trilogika
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur[1].
Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Dan, bagaimana dengan Trilogika?
Dari hasil pemikiran gue, logika terbagi menjadi 3 bagian (Trilogika), yaitu:
1. Logika Disaat Terpuruk (Stress/Depresi)
2. Logika Disaat Berfikir (Imajinasi)
3. Logika Disaat Gembira
Penjelasannya, jadi disaat-saat tertentu. Logika kita bisa langsung berpindah-pindah menyesuaikan keadaan yang sedang kita rasakan pada sat itu juga. Jadi, keadaan itu memberikan sebuah rangsangan langsung kepada nalar kita.
Yang pada dasarnya otak kita dapat mengolah sesuatu yang sedang terlintas di pikiran/dirasakan menjadi sebuah hasil yang akhirnya kita lakukan/pikirkan. (Buah ide)
Berikut penjelasannya...
1. LOGIKA DISAAT TERPURUK (STRESS)
Berusaha untuk menyelesaikan masalah. Jika kita menimpa suatu permasalahan, pada umumnya pikiran kita hanya berputar-putar sesuai dengan masalah yang sedang terjadi tersebut.
Jadi otak kita pun juga terangsang hanya monoton diseputar keadaan itu dan mulai untuk mencari jalan keluarnya.
Logika ini tidak bisa berjalan sendiri, maka dari itu dibutuhkan juga self-reflection. Yaitu memberikan waktu kepada otak untuk mengalihkan permasalahan untuk mendapatkan sesuatu seperti 'kenyamanan' disaat sedang berada di dalam ketegangan. Jika hal itu berhasil, maka kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan tenang. Jika tidak, atau bahkan tidak melakukannya. Bisa juga sebaliknya. Masalah menjadi rumit dan tingkat stress/depresi meningkat.
2. LOGIKA DISAAT BERFIKIR (BERKHAYAL/IMAJINASI)
Logika ini pada umumnya datang saat sedang ber-halusinasi yang juga dikelompokkan kedalam logika ini.
Logika ini dapa dirasakan kapan saja.. Saat menonton, mendengarkan musik, berbicara, membaca buku, melamun sekalipun dan lain-lain. Karena setiap saat pasti kita berfikir.
Pada saat kita sedang merasakannya, biasanya pikiran kita akan fokus kepada apa yang sedang kita pikirkan untuk melahirkan sebuah solusi. Hasil dari solusi itu pun tergantung dari pengalaman, tingkat kefokusan, lingkungan serta ide dan kreatifitas.
3. LOGIKA DISAAT GEMBIRA
Bukan karena kita sedang bergembira berarti kita tidak menggunakan logika kita.
Kita juga menggunakannya untuk mengatur kadar tawa yang akan diciptakan sesuai dengan input yang akan melahirkan tawa itu.
Seperti misalnya ketika kita memaksa untuk tertawa. Tentunya dengan menggunakan logika ini. Karena kita sebenarnya paham, apa yang dapat membuat kita tertawa secara spontan dan mana yang tidak membuat kita tertawa sedikitpun.
Kadang juga kita lepas kontrol saat tertawa, hingga mengeluarkan air mata saat menerima inputnya. Dan disinilah kita dapat me-manage logika kita agar sesuai/sepadan dengan yang kita terima.
Jadi, kita sebagai manusia adalah makhluk yang sangat sempurna.
1 otak memiliki beragamam isi, termasuk logika yang juga memiliki cabang.
Dengan mengetahui Trilogika ini kita dapat mengerti kapan saat-saat kita untuk berfikir sesuai dengan keadaan tertentu. Bukan berarti lepas kontrol begitu saja, mudah menyerah dan tidak memperdulikannya. Karena apa yang kita lakukan jika hingga menjadi kebiasaan, akan mengikuti citra kita dihadapan orang lain.
Jadi pembentukan Trilogika ini juga membuat kita untuk menjadi pribadi yang teratur.
Maaf jika ada kesalahan kata,
ini hanya opini menurut gue :)

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda