Including Blog

Jumat, 25 Februari 2011

Agama Seperti Ampas Kopi Dalam Cangkir

Agama Seperti Ampas Kopi Dalam Cangkir



Gue mendapatkan pemikiran seperti ini ketika sedang berdebat dengan seorang teman baru di sebuah situs jejaring sosial. Ketika itu topik pembahasan kita sedang mengarah ke "Kebenaran telak sebuah agama". Dan pada saat yang sama gue sedang menghabiskan kopi gue. Dari situ langsung terpikirkan statement baru untuk menjelaskannya.

Disini akan coba gue paparkan dikit statement mengenai ini secara singkat.
Bagaimana anda menanggapinya, itu terserah anda :)



Photobucket


Ini adalah cangkir kopi yang sudah gue habiskan waktu itu.
Dari sini lahir sebuah statement baru dari gw..


Bahwa agama itu bulat. Tidak berujung dan memiliki lubang yg berisi si kotor & si bersih.


Artian mengenai lingkarannya, tidak akan menemui ujungnya untuk memperdebatkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Siapa yang mengikuti dan siapa yang independent. Mungkin memang benar pada dasarnya tiap agama mengajarkan hal yang sama, tentang kebenaran. Tapi jangan pernah memperdebatkan mana yang paling benar. Karena kalian tidak akan pernah menemui ujungnya.

Artian lubangnya, mungkin saja kita akan terperosok kedalam jalur yang lain sewaktu membahasnya. Kemungkinannya seperti, anda tidak akan lagi mempercayainya, berpindah aliran (agama) atau justru membencinya. Jadi harap hati-hati sebelum berbicara ataupun memilih.

Artian ampas (yang kotor dan yang bersih), ini mengenai dosa dan pahala, surga dan neraka. Kita melakukan kebaikkan sesuai yang dianjurkan di ajaran agama masing-masing untuk menginjakkan kaki di pintu surga. Sebaliknya, tertindas di neraka. Bisa juga pengartiannya; "Bagaimana jika agama yang kamu pilih selama ini adalah sebuah kesalahan?"






Dan bagaimana jika sesungguhnya Tuhan itu memang tidak ada?







0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda