Bagaimana Sulitnya Untuk Dipercaya Orang Lain

Gue tidak mendambakan sosok orang yang bisa mencintai gue dengan tulus dan utuh. Tapi bagaimana jika orang yang di dambakan itu sudah tidak mempercayainya sejak awal?
Disini letak faktor perfikir kritis sebelum mengetahui kebenarannya harus di berlakukan dengan keras. Dan teliti, tidak hanya melihat, mendengar dan meninggalkannya.
Lebih dari sekedar goresan belati berkarat jika gue sendiri yang merasakannya..
Gue sendiri pernah berfikir, "People come and go". Tapi pemikiran itu gue patahkan mentah-mentah ketika mengenal-Nya. Tapi mengapa disana tidak bisa?
Sometimes, people can only hate someone else just to see and hear the circumstances surrounding that man without knowing the truth. How pathetic..
No one will ever understand my feelings, how people keep trying to ruin my life. Dont equate me with the other, I'm completely nobody and no one..
If you start to not trust me today, hopefully tomorrow you will not regret it..
Baby, I really need you more than just a supporter, but also for someone who can understand & trust me :|

That is why Freemason symbol put the letter G as its symbol. because G is indeed a phase of compliance..
Gue lelah dan tidak bisa hanya mengatakan, "Tetaplah disini dan percayai aku.."
Karena lo bukanlah satu-satunya yang pernah melakukan seperti ini.
Juga pernah berada di posisi seperti itu..
Apalagi yang bisa gue katakan? Pembelaan? Tidak seberguna dan berfungsi dengan ketat seperti itu saja...
Semuanya harus dimodalkan kepercayaan dan penelusuran.
Tidak mungkin itu semua hanya seperti ini? Disaat gue mulai bisa mencurahkan hari-hari gue, mulai terbuka dan berbicara dengan orang lain, mulai dapat mengepakkan senyuman seperti seekor burung yang lepas bebas di bermuda. Namun tertembak mati ketika melewati tepian Hawaii..
Gue gamau hanya seperti itu aja. Bukalah mata dengan luas, bandingkan dengan yang lainnya.. Yang sebagaimana lo itu sangat memberikan gue motivasi beberapa hari ini, dan menjatuhkan gw dengan telak baru saja.
Mungkin inilah takdir kita, untuk saling meluka dan terluka.
Semoga akan ada yang bisa menggantikannya kelak. :)

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda