Including Blog

Jumat, 01 Oktober 2010

Mari Berfikir Kritis Terhadap Suatu Kabar Media

Mari Berfikir Kritis Terhadap Suatu Kabar Media

Media disini adalah perangkat seperti Jejaring sosial, handphone, forum atau apapun.
Seperti yang kita ketahui juga, siapa sih orang yang tidak menggunakan media jaman sekarang? Semua orang hidup dengan media. Berbicara dengan teman lewat Facebook, ngobrol lewat sms, chatting, live video camera, diskusi lewat forum dan lainnya. Sangat mudah untuk mendapatkan sebuah info ataupun sebuah kabar lewat media ini, yang tentunya yang akan gue jabarkan maksud gue disini.
Segitu dulu soal media dan langsung ke topiknya aja ya..

Berfikir kritis!
Orang yang kritis adalah orang yang suka belajar, suka mencari celah, observasi, menindak lanjuti, mencari jalan keluar, mengkritik, menekuni dan tidak hanya diam ketika apa yang dipikirkannya tidak sejalan.

Sebagai contohnya, Dosen dikelas gue sedang memberikan mata kuliah Coloring. Dia mengatakan bahwa "Warna merah jika digabung dengan warna kuning maka akan berubah menjadi warna biru", tapi menurut gue itu adalah sebuah kesalahan berfikir. Teman-teman gue ga ada yang berkomentar karena menurut mereka dosen pastinya memberikan informasi dan pelajaran yang sudah pasti benar. Tapi gue tetap menyanggah bahwa apa yang diterangkan dosen gue itu salah. Lalu gue meminta sang dosen untuk mengoreksi "Pak, warna merah jika digabung dengan warna kuning akan menjadi warna hijau, saya akan memberikan contohnya, saya mempunyai 2 cat dengan warna merah dan kuning lalu akan saya satukan kedua warna tersebut, dan lihat.. Menjadi warna hijau, bukan biru!"

Berfikir kritis bukan hanya karena lo menyanggah akan pernyataan dari apa yang menurut lo adalah salah, tapi kebenaran yang ada di benak lo itu harus juga dijabarkan contohnya agar orang yang mengalami kesesatan berfikir itu diberikan keterangan oleh kebenaran yang lo punya, seperti contohnya gue mencampur kedua warna merah dan kuning tersebut. Kalo gue cuma memberikan pernyataan kalau apa yang dosen gue terangkan itu salah, lantas dia akan bertanya "Dimana letak kesalahan saya?" dan disitu diperlukannya sebuah bukti.
Berfikir kritis tapi jangan gegabah. Yang benar, berfikir kritis, pintar, mengerti dan berhati-hati.

Lalu apa?
Berfikir kritis terhadap suatu kabar media disini mengartikan, observasi oleh informasi yang lo dapat. Observasi ini sebenarnya cukup mudah, hanya dengan pahami dan buktikan. Banyak orang yang mudah di bodohi sekarang ini oleh media, untuk kalangan ini saya merangkumkan mereka sebagai 4M untuk Media: menerima, merasakan, menyebarkan dan membodohi.

Ya mereka menerima, mendapatkan suatu kabar dari media, oh dan jangan salahkan gue.. Mereka ikut merasakan dari isi yang ada di kabar tersebut. Karena mereka prihatin, mereka ikut menyebarkan kembali kabar itu. Dan........... ya. Mereka berhasil melakukan pembodohan, dalam arti lain mereka sukses membodohi orang lainnya.
Bagaimana jika kabar tersebut adalah gue yang menyebarkan? Gue membuat kabar seperti berikut..


"Tolong ada seorang kakek tertabrak dan meninggal ditempat di daerah New York deket Pasar Kelapa 2, mobil yang menabraknya dengan plat B 390 LO, mobil kijang tua dengan warna pink, pengemudinya wanita tidak berambut diperkirakan berusia 98 tahun. Tolong kalo ketemu mobil itu langsung di tangkap! Bantu broadcast ya! Kasian kakek-kakek tua ini.."

Cut here <----------------------------------------

Bagaimana kalo gue itu berbohong?
Bagaimana kalo sebenarnya gue sedang di timpa emosi terhadap seorang temen gue, dengan plat mobil dan ciri mobil dan pengemudi tsb? Gue pengen dia ditangkep dan digebukin massa, terutama massa yang menerima kabar gue itu? Mudah.. Ga perlu buang-buang duit buat sewa preman, cukup dengan menyebarkan informasi itu lewat media.
Too easy for me.


Kebodohan apa lagi?
Sebenernya banyak sih.. Ya tapi seharusnya setelah melihat tulisan gue diatas, lo langsung ngerti. Oke gue berikan langkah-langkah untuk 'memintarkan otak kalian' soal berfikir kritis terhadap suatu kabar media.

• Pertama, jangan terlalu bodoh untuk mudah memahami. Setiap ada kabar atau info, apapun itu. Harap cari tau dulu kebenarannya sebelum menyebarkannya ke orang banyak. Fasilitas jaman sekarang udah mantep kok, bisa lewat Google? Apakah sudah ada berita itu dia media-media besar? Jika sudah ada, maka berita itu benar adanya.

• Kedua, prinsip 4M untuk Media harus segera dihapuskan.

• Ketiga, baca kembali artikel ini jika masih belum mengerti. Atau tinggalkan pertanyaan di kolom Formspring disebelah kanan.

As simple as that!
Gimana? Masih mau jadi orang yang bodoh?
Coba berfikir kritis. Jika menurut kalian itu salah, maka jangan langsung menyerah dengan mengatakan "Oke deh", melainkan "Anda salah!"
Good luck




Aldi Salim








0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda