Including Blog

Senin, 19 Juli 2010

Eksistensi Jati Diri

Adalah hal yang biasa dengan kata 'Mencari jati diri'. Sesungguhnya setiap manusia hidup untuk terus mencari jati diri mereka, dan tidak akan ada yang pernah 100% sudah menemukan jati dirinya. Kita, menjalani hari-hari, menemukan hal yang baru dalam keadaan, kondisi, orang yang berbeda setiap harinya. Dan dari apa yang telah kita temukan itu yang biasanya akan menuntun kita nantinya 'untuk menjadi apa dan seperti apa'. Mengulik jati diri memang tidak pernah kita sadari karena kita hanya menjalani apa yang menurut kita itu memang benar.

Pernah mendengar kata-kata labil? Ya pasti pernah. Seperti judge "ABG LABIL"
Pada dasarnya, bukan karena mereka masih remaja lalu mereka hidup dengan kelabilan. Sesungguhnya seseorang yang berumur 40 tahun pun ada yang hidupnya tetap labil.
Maka dari itu saya membuat artikel mengenai "EKSISTENSI JATI DIRI INI"
Apa dan siapa kita, hanya kita yang tau. Mungkin orang-orang diluar sana hanya melihat kita dari nama dan lingkungan hidup kita. Namun yang lebih tau tentang seperti apa kita, hanyalah diri kita sendiri..

Jati diri akan terus dicari, terus menerus.. Ada yang sudah merasa puas dengan apa yang telah ia dapat, sesungguhnya tidak. Tidak ada manusia yang akan merasa puas. Banyak faktor yang terus datang untuk mengundang kita, menggoyahkan rasa percaya diri dan tameng antisipasi kita terhadap sesuatu yang baru. Evolusi terhadap umur tidak mempengaruhi jalan pikiran kita. Artinya, kehidupan kita akan berubah nantinya bukan berarti tidak mungkin. Hal-hal yang membatasi kita untuk menemukan jati diri kita adalah hal-hal yang berada di sekitar kita. Hal-hal yang nantinya akan menentukan 'siapa kita' nantinya. Dan itu semua tergantung dari bagaimana kita mengontrolnya..

Pernah dengar ada seorang ahli agama yang memperkosa tetangganya?
Padahal ia memiliki nama dan gelar sebagai 'panutan', tapi kenapa ia bisa melakukan seperti itu? Itu lah eksistensi jati dirinya..
Kita memang sudah pasti bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak, namun lahan untuk melakukan, mengikuti dan masuk kedalam ruang yang tidak benar itu lebih mudah ketimbang masuk kedalam ruang yang benar dikarenakan hidup di era seperti ini sangat mudah untuk mendapatkan sesuatu dengan cuma-cuma tanpa adanya kerja keras, hanya didasari mental yang kuat dan keberanian (melakukan sesuatu yang hina, tercela dsb)

Kembali lagi kepada Eksistensi Jati Diri..
Kapan kita akan menemukan jati diri kita?
Kapan dan waktunya adalah sewaktu kita telah menutup mata kita untuk selamanya..
Disaat itu kita sadar, "apa", "siapa" kita sebenarnya. Apa yang pernah kita perbuat, dan siapa kita dibalik topeng yang terus menempel selama ini..

Maka terus lah mencari kebaikan, kembali ke jalan yang menurut kalian itu memang benar. Bukan karena mengikuti lingkungan disekitar hanya untuk di akui. Bukan berarti mereka yang ada disekitarmu itu akan membantu mu kelak. Mulai lah untuk benar-benar menentukan seperti apa kamu nantinya, siapa yang akan terus ada disampingmu dan apa yang akan kamu lakukan... Stay focus dan buatlah dream note untuk membantu mewujudkan cita-cita.

Pada dasarnya, hanya kita yang akan menentukan ingin seperti apa kita nantinya.
Eksistensi jati diri sekarang ini hanyalah topengmu di dunia.
Kamu belum akan dewasa sebelum kamu benar-benar mengerti mana yang baik dan mana yang buruk.
Salam hangat untuk kehidupan yang terus menyesatkan alam pikiranmu..
Krisis identitas akan menghantuimu disaat kamu mulai meragukannya





0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda