Including Blog

Rabu, 16 Maret 2011

What Does Peace Mean To You?

What Does Peace Mean To You?
"All we are saying is give peace a chance."
John lennon






"Peace is love. Love: you and me, and we're all togrther in love ♥"
- Aldy Shekoski, 20


"Peace is Utopia"
,-

"Peace is seeing someone you ♥ smile at you."
Chason Fadha, 19

"Peace to see other people around me happy."
Andreas Ferian, 24

"Peace "when we listening to The Beatles's songs."
Dhika, -

"Peace is how you treat yourself & others."
Nina Barcelona, 18

"Peace is the moment when love triumph over hatred."
Dwi Rianto, - (kaskus)

"Peace mean nothing if you don't know what exactly Peace is. Peace it's not just Peace. Peace is hard to explain."
Icha, 20

"Peace means when we have nothing to fear, from any kinds of factors."
Tengku Zsara, 21

"Peace is understanding each other."
Demy, 20

"When I'm actually solved all problems with no tears."
Szhee Marcoes, 20

"When I'm sleeping."
Rino Permana, 16

"Respect each others."
Ferry, 26

"Blue"
Chason F.,19

"When humans understand each others."
Jeanette Rauli, 16

"Praying"
Rizka, 18

"A situation where everything works smoothly and harmoniously with any dissension."
Dini, 20

"When you have so many terrible problems but you can solve those very well."
Intah H., 16

"Kalau semuanya menyenangkan hati."
Mesha noviar, 19

"Langka. perdamaian udah tidak ada di bumi ini. Orang-orang lebih suka perang dan kekerasang daripada damai. Orang-orang lebih suka menyulitkan hidupnya sendiri. Apalagi pemerintahan indonesia. Damai itu kata langka dan susah ditemui."
Sher Reza Awan, 23

"Impian dan harapan."
Dodi Meidian, 19

"Perdamaian ialah realisasi dari persatuan dalam perbedaan, tentram dalam kemajemukan."
Fanbul, 18

"no hatred, just love."
Cynthia Ayu, 23

"When nothing should be worried about."
Fardhana Derazala, 17

"Peace is happiness and silence. Everything that makes you happy, it's peace. Until you had a big smile while you're sleeping. And it doesn't mean to be in a place where there is no trouble, noise, or hard work. It means to be in the midst of those things and still be calm in your heart."
Puty Permata, 22

"Beach. White sand and Blue sea."
Mira Khairisa, 20

"Dimana sema makhluk hidup saling bersatu."
Aldi Yusliardi, 21

"Perdamaian itu datang dari kesadaran manusia itu masing-masing."
Angga, 19

"Damai = Kiamat"
Joshua, 21

"Peace is when I'm alone."
Puspita Nana, 19

"Ketika saya 'bercinta' dengan Tuhan."
Halim, 26

It's not just a symbol, it's commitmen."
Gezta pattiasina, 19

"A thing called happines which made smile in everyone's face."
Dhini, 25

"Ketika manusia saling menghargai dalam segala hal."
Ardiana Asmadi, 18

"When there are do discrimination."
Firza Pratama, 17

"Is something that never happened until ends of world."
Ali Arroughi, 21

"Ketika kita bisa bangun di pagi hari dan melihat silau matahari yang bersinar nan cerah."
Andhika, -

"Bukan hanya ucapan atau tulisan. Perdamaian adalah harapan untuk nyata bagi setiap insan. Hitam dan putih saling berdampingan.
Noval Aldi Suharso, 20

"Ketika diri sendiri mampu mengimbangi situasi yang berat."
Kiki Amelia, 15

"Peace is when a person doesn't feel that they're any different than others. Everybody's equal, no matter what they are."
Amelina Muchtar. -

"Peace is my mom, my mom, my mom, my dad, you, me & everyone as one."
Bachtiar Pradesta, 21

"Peace is the togetherness that we intertwine"
G-A-T, -

"Love each other."
Alvin, 13

"Perdamaian adalah keadaan dimana seluruh kepentingan pribadi berhasil dikesampingkan demi kepentingan global."
Eronu, 20










Jumat, 11 Maret 2011

Self-Reflection

Self-Reflection


Menurut gue,
Self-Reflection adalah sebuah refleksi (meditasi ringan) terhadap otak dengan cara menenangkan diri dengan berfikir positif dan menanggap semua nya akan berjalan dengan baik tanpa harus dilalui dengan emosi dan ego.

Apa yang sedang terjadi, atau masalah & keadaan yang sedang kamu alami mungkin memaksamu untuk memancing ego mu.
Apa saja bisa terjadi untuk menyalurkan emosimu itu. Apa saja bisa terjadi ketika kamu sedang berada di dalam sebuah permasalahan yang penat untuk menyalurkan emosimu itu.
Maka dari itu, banyak orang yang meluapkannya dengan berteriak, membanting barang, dan semacamnya.
Yang sebenarnya, kamu tidak perlu untuk melakukan itu.
Cukup dengan self-reflection ini, kamu bisa mengendalikan situasi pada saat itu.

Pada dasarnya, ketenangan yang kamu cari itu tidak ada di diri orang lain, benda lain, lagu ataupun hobby mu atau apapun!
Melanikan, ketenangan itu ada pada diri kamu sendiri.
Maka untuk menciptakannya, kamu lah yang harus memulainya sendiri.
Karena perdamaian yang sebenarnya itu adalah kamu.

Seperti misalnya, ketika kamu sedang terjebak dalam suatu masalah yang memaksa emosimu terpancing. Coba hindari keramaian, berbaurlah dengan alam.
Dan mulai pikirkan hal-hal positif yang seharusnya terjadi dan berfikirklah positif bahwa semuanya akan berjalan dengan baik-baik saja.
Mungkin memang pada saat itu masalahnya sedang runyam, tapi yakinlah bahwa semuanya akan berjalan dengan baik kedepannya. Everything is gonna be alright!
Dengan harapan, do'a dan perbuatan baikmu, pasti akan selalu ada jalan keluarnya.

Jadi, jangan pernah terlarut dengan masalah mu sendiri.
Karena semuanya akan berjalan dengan baik.



Hare Krishna, Peace and Love







Rabu, 09 Maret 2011

Trilogika

Trilogika


Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur[1].

Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.

Dan, bagaimana dengan Trilogika?

Dari hasil pemikiran gue, logika terbagi menjadi 3 bagian (Trilogika), yaitu:

1. Logika Disaat Terpuruk (Stress/Depresi)
2. Logika Disaat Berfikir (Imajinasi)
3. Logika Disaat Gembira


Penjelasannya, jadi disaat-saat tertentu. Logika kita bisa langsung berpindah-pindah menyesuaikan keadaan yang sedang kita rasakan pada sat itu juga. Jadi, keadaan itu memberikan sebuah rangsangan langsung kepada nalar kita.
Yang pada dasarnya otak kita dapat mengolah sesuatu yang sedang terlintas di pikiran/dirasakan menjadi sebuah hasil yang akhirnya kita lakukan/pikirkan. (Buah ide)

Berikut penjelasannya...

1. LOGIKA DISAAT TERPURUK (STRESS)

Berusaha untuk menyelesaikan masalah. Jika kita menimpa suatu permasalahan, pada umumnya pikiran kita hanya berputar-putar sesuai dengan masalah yang sedang terjadi tersebut.
Jadi otak kita pun juga terangsang hanya monoton diseputar keadaan itu dan mulai untuk mencari jalan keluarnya.
Logika ini tidak bisa berjalan sendiri, maka dari itu dibutuhkan juga self-reflection. Yaitu memberikan waktu kepada otak untuk mengalihkan permasalahan untuk mendapatkan sesuatu seperti 'kenyamanan' disaat sedang berada di dalam ketegangan. Jika hal itu berhasil, maka kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan tenang. Jika tidak, atau bahkan tidak melakukannya. Bisa juga sebaliknya. Masalah menjadi rumit dan tingkat stress/depresi meningkat.


2. LOGIKA DISAAT BERFIKIR (BERKHAYAL/IMAJINASI)

Logika ini pada umumnya datang saat sedang ber-halusinasi yang juga dikelompokkan kedalam logika ini.
Logika ini dapa dirasakan kapan saja.. Saat menonton, mendengarkan musik, berbicara, membaca buku, melamun sekalipun dan lain-lain. Karena setiap saat pasti kita berfikir.
Pada saat kita sedang merasakannya, biasanya pikiran kita akan fokus kepada apa yang sedang kita pikirkan untuk melahirkan sebuah solusi. Hasil dari solusi itu pun tergantung dari pengalaman, tingkat kefokusan, lingkungan serta ide dan kreatifitas.


3. LOGIKA DISAAT GEMBIRA

Bukan karena kita sedang bergembira berarti kita tidak menggunakan logika kita.
Kita juga menggunakannya untuk mengatur kadar tawa yang akan diciptakan sesuai dengan input yang akan melahirkan tawa itu.
Seperti misalnya ketika kita memaksa untuk tertawa. Tentunya dengan menggunakan logika ini. Karena kita sebenarnya paham, apa yang dapat membuat kita tertawa secara spontan dan mana yang tidak membuat kita tertawa sedikitpun.
Kadang juga kita lepas kontrol saat tertawa, hingga mengeluarkan air mata saat menerima inputnya. Dan disinilah kita dapat me-manage logika kita agar sesuai/sepadan dengan yang kita terima.


Jadi, kita sebagai manusia adalah makhluk yang sangat sempurna.
1 otak memiliki beragamam isi, termasuk logika yang juga memiliki cabang.
Dengan mengetahui Trilogika ini kita dapat mengerti kapan saat-saat kita untuk berfikir sesuai dengan keadaan tertentu. Bukan berarti lepas kontrol begitu saja, mudah menyerah dan tidak memperdulikannya. Karena apa yang kita lakukan jika hingga menjadi kebiasaan, akan mengikuti citra kita dihadapan orang lain.
Jadi pembentukan Trilogika ini juga membuat kita untuk menjadi pribadi yang teratur.

Maaf jika ada kesalahan kata,
ini hanya opini menurut gue :)





Selasa, 01 Maret 2011

Virginitas Yang Menghantui

Virginitas Yang Menghantui


Its all about virginity!
Hayoo ngaku, siapa yang masih virgin disini! Hahaha.
Kira-kira secara tidak langsung, itu lah pertanyaan yang sering kalian dengar. (baik wanita ataupun pria)
Virginitas bukan berarti selamanya untuk wanita loh ya, tapi sering kali menghantui para wanita. Khususnya oleh pacar atau suami.
Wake up man! Thats not a big deal!

Virginitas kerap sekali menjadi tolak ukur terhadap penilaian seseorang, "Seberapa baiknya dia", "Seberapa pantasnya dia untuk saya" atau juga "Untuk apa baiknya saya jadikan dia...."
Melalui pertanyaan itu, pertanyaan itu terus lahir.

Kita semua pasti membutuhkan kebutuhan biologis. Upss..
Seperti misalnya kita, para lelaki. Pasti ada saatnya tiba-tiba kita emmm... Berdiri? Atau lebih jelasnya, muncul nafsu-nafsu birahi?
Tidak bisa melampiaskannya? Onani jawabannya... Masturbasi jalan keluarnya, atau juga dan lain-lain..
Mungkin juga para wanita juga seperti itu, tapi tidak se-extreme kita.
Jadi itu adalah hal yang wajar.
Tapi mengenai virginitas? Balik lagi ke hal biologis itu sendiri.
Memang harusnya melakukan hubungan intim dengan pasangan yang sudah sah.
Tapi bagaimana? Manusia tidak sempurna. Kita manusia bukan? :)

Dan memang, "Dengan siapa kita melakukan hubungan intim" itu sendiri lah pertanyaan terbesarnya. Dari situ juga pencitraan kalian akan terjawab. Seperti salah 1 tulisan saya disini (klik) ---> Wanita Sangatlah Dekat Dengan Fitnah
Kalian fikir kembali sebelum melakukannya.
Sebaik apapun paras dan tingkahnya, tetap pikirkan kedepan.
Jika sudah terlambat, optimalkan lebih baik hanya dengan dia seorang. Jika dia sudah pergi? Kejar dia. Jika tidak mungkin? Pertahankan hingga lo menjadi sah kelak.
Atau......... Harga dirimu akan terinjak, kelak pula.

Kembali lagi ke topik pembahasannya.
Mengapa kalian terus menghantui virginitas wanita? Itu bukanlah sebuah masalah besar! Kecuali 'virginitas saat sedang bersama anda'.
Mengapa kalian terus menghantui virginitas wanita? Itu bukanlah sebuah masalah besar! Kecuali 'virginitas saat dia sedang menyayangi anda, begitu juga sebaliknya'

Sebenarnya menjawab dengan jujur tentang virginitas lo itu bukanlah hal yang buruk.
Tidak perlu malu ataupun takut ditinggal, dijauhi, dihina atau dimarahi.
Karena dari situ lo dapat menilai kepribadian seseorang mengenai "Virginitas", bagaimana dia berfikir tentang virginitas, dan bagaimana dia menghadapinya?
Kadang juga, yang ada di benak kita ketika mendengar pasangan kita sudah tidaklah lagi virgin. Karena beberapa hal. Contohnya:

"Kenapa dia sudah tidak lagi virgin? Aku kesal, aku jijik!"


Yang mungkin sebenarnya kita berfikir, "Kenapa dia dicabut virginnya oleh orang lain? Mengapa tidak dengan saya!"
Ya kan? :)

Jadi, tidak usahlah lagi lo perpanjang mengenai virginitas.
Selama dia memang melakukan 'itu' pada 'tempat' nya.
Dan juga, jangan lo entengkan masalah itu.
Mungkin saja itu berpengaruh terhadap kamu kedepannya, dan juga masa depanmu :)








Kebebasan Untuk Jati Diri, Beware!

Kebebasan Untuk Jati Diri, Beware!


Hmm tidak asing lagi dengan pembahasan jati diri.
Sebelumnya gue juga pernah buat artikel sejenis, tapi dalam berbeda cara & gaya.
Kali ini gue buat dengan cara & gaya hidup gue sendiri, dan ini nyata. Ada sedikit yang melakukan hal ini, tapi setidaknya ada, dan itu berhasil......
Untuk menemukan seperti apa jati diri kita, mengetahui seperti apa nilai harga diri, dan untuk apa kita hidup hari ini?

Jangan pernah pusing untuk menemukan jati diri.
Jangan pernah bertanya 'Seperti apa ya jati diri saya?' Tenang aja, cepat atau lambat kalian akan mengetahuinya.
Tapi yang pasti, jati diri ditemukannya oleh diri sendiri. Disaat sendiri dan apa yang terjadi. Bukan oleh teman ataupun lingkungan. Sooo, persetanlah yang mengatakan bahwa aku menjalani hidup ya memang seperti ini, di lingkungan seperti ini dan teman-teman yang ini, ini jati diriku yang sesungguhnya.
Tidak! Tidak seperti itu. Disaat lo berada di dalam sebuah lingkungan / kehidupan yang berada di orang banyak, dan lo merasakan sebuah perubahan total. Itu bukanlah jati diri lo, melainkan itu adalah perubahan.
Stop belum sampai disitu, walau diakhirnya lo merasakan kehancurkan karenanya, itu bukan akhir. Masih ada waktu lagi, as long as you still breathing.

Dan maksudnya disini, bagaimana caranya lo mengetahui jati diri lo?
Cobalah hidup jangan terlalu sering dengan kebisingan dan keramaian. Bukan berarti harus menjadi seorang anti-sosial. Oke lah bersosialisasi, tapi jangan terlalu sering.
Seperti misalnya gue, dalam 1 hari gue memakan waktu 15 jam dikamar (jika hari kuliah), dan baru akan bertemu teman-teman di hari Sabtu. Di hari Minggu jika tidak ada jadwal, bisa menghabiskan waktu 20-24 jam dikamar, sendiri.
Tapi maksudnya dikamar bukan berarti stuck dikamar terus enggak ke WC/dapur ya.. Hehe.
Nah disaat lo sudah merasakan kesunyian. Lakukan aktifitas semau dan sebisa lo.
Secara terus-terusan dan bertahap. Lakukan apa aja, ekspresikan diri lo, apa yang lo suka, apa yang bisa mengisi hari lo disaat lo kesepian. Entah browsing, gambar, maen game, dengerin lagu, baca-baca, apa aja!
Disaat lo mulai merasakan kebosanan, maka lo akan mencari tau apalagi yang akan lo lakukan dikamar lo itu.
Dalam hal inilah yang akan membantu proses lo untuk menemukan jati diri lo,
lewat sebuah kebebasan personal, ekspresi dan imajinasi.

Jadi sekali lagi, sebuah lingkungan baik dalam pertemanan tidak akan membuka ruang untuk menemukan jati diri, tapi hanyalah perubahan.. Menurut gue.
Dan haraplah berhati-hati juga dengan ini, salah ambil langkah, maka kelak ketika kamu berada diantara ruang kosong, kehancuran itu yang akan menempel dibenakmu selamanya. Dalam artian lain, harga dirimu akan di ukur dari situ.
So, untuk apa kamu hidup hari ini? Ditentukan oleh diri kamu, dan kesunyian.
Bukan saya, teman lo atau lingkungan lo.

:)