Including Blog

Jumat, 25 Februari 2011

Teknik Menggambar Bola Mata & Alis Mata

Teknik Menggambar Bola Mata & Alis Mata ala Aldy Shekoski :p :p



Ini sebenernya di share buat temen-temen kelas & temen-temen lainnya yang pada minta dikasih tau tutorialnya.
Gue ga jago, gue ga professional. Seenggaknya gue mencoba untuk memberikan ilmu buat yang lain, dan tinggal di imporove aja. Pasti sempurna! :)


Ini salah 1 gambar mata yang gue buat di kelas drawing pertemuan kedua di awal Smester genap:

Photobucket


Gimana buatnya? Mudah!
Ikuti langkah-langkah dibawah ini :)


Langkah pertama, buat sebuah garis seperti dibawah ini:

Photobucket



Langkah kedua, buat lingkaran oval seperti dibawah ini. Jika lebih rapih, lebih bagus! :p


Photobucket


Buat juga bola mata yang melingkari ditengahnya. Ditengah [ + ]

Photobucket




Langkah ke tiga, buat sebuah pupil mata. Yang hitam dan yang putih. Harus tepat di tanda +,

Photobucket



Untuk mengarsir warna dalam bola pupil yang putih (atau apalah namanya), seperti ini caranya..

Photobucket


Dan ketika sudah di arsir tebal akan seperti ini,

Photobucket



Langkah ke empat, buat buah bola pantulan cahaya. Pantulan cahaya tergantung dari mana datangnya sinar masuk,

Photobucket



Jika sinar yang masuk dari kanan, maka bola akan ada di kiri. Seperti yang saya gambar. Dan jika bola pantulan itu ada dikiri, maka dibagian kanan harus dibold (arsir hitam) seperti ini,

Photobucket



Setelah itu, silahkan di arsir gradasi. Semakin mendekati bola tadi, warna semakin terang.

Photobucket



Jangan lupa memberikan urat-urat mata. Seperti,

Photobucket


hasilnya akan seperti ini,

Photobucket



Langkah ke lima, berikan 2 garis kepada 2 ujung mata.

Photobucket



Lalu gradasikan warnanya. Semakin ke tengah semakin terang. Tapi jangan terlalu terang.

Photobucket



Lalu gradasikan lagi (arsir) warna bola putih mata. Semakin ke tengah semakin terang dan memutih..

Photobucket



Langkah ke enam, arsir bold (gelapkan) disebagian mata. Tapi yang saya tunjukkan ini jangan ikut di arsir. Jadi hanya beberapa wilayah saja yang di arsir bold..

Photobucket
wilayah yang digaris merah jangan ikut di arsir bold



Setelah itu, mulai bentuk alis mata. Semakin ke tengah, alis mata semakin tebal dan tinggi. Coba buat alis mata jangan monoton (sama tingginya), buat ada yang tinggi ada yang pendek..

Photobucket



Sekarang mulai buat garis dibawah mata untuk membuat alis mata bawah.

Photobucket



Cara membuat alis matanya sama seperti membuat alis mata atas, tapi bedanya alis mata bawah harus lebih tipis dibanding alis mata atas.

Photobucket



Langkah ke tujuh, mulai buat garis lekukan pembeda antara mata dengan alis & mata dengan hidung.

Photobucket


Lalu arsir ringan (jangan terlalu tebal) lekukan itu

Photobucket



Langkah ke delapan, cara simple membuat alis adalah dengan sketch seperti ini.

Photobucket



Lalu teknik mengarsirnya adalah seperti ini,

Photobucket

Ada tabrakan antara alis dari ujung kiri dan ujung kanan

Photobucket



Dan terakhir, tinggal menggradasikan dengan arsiran kulit-kulit disebagian mata, alis, dan lekukan pembatas tersebut.

Photobucket

Photobucket



Selamat mencoba! :)
Bukan bermaksud menggurui, cuma pengen share aja ke temen-temen :)


















Agama Seperti Ampas Kopi Dalam Cangkir

Agama Seperti Ampas Kopi Dalam Cangkir



Gue mendapatkan pemikiran seperti ini ketika sedang berdebat dengan seorang teman baru di sebuah situs jejaring sosial. Ketika itu topik pembahasan kita sedang mengarah ke "Kebenaran telak sebuah agama". Dan pada saat yang sama gue sedang menghabiskan kopi gue. Dari situ langsung terpikirkan statement baru untuk menjelaskannya.

Disini akan coba gue paparkan dikit statement mengenai ini secara singkat.
Bagaimana anda menanggapinya, itu terserah anda :)



Photobucket


Ini adalah cangkir kopi yang sudah gue habiskan waktu itu.
Dari sini lahir sebuah statement baru dari gw..


Bahwa agama itu bulat. Tidak berujung dan memiliki lubang yg berisi si kotor & si bersih.


Artian mengenai lingkarannya, tidak akan menemui ujungnya untuk memperdebatkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Siapa yang mengikuti dan siapa yang independent. Mungkin memang benar pada dasarnya tiap agama mengajarkan hal yang sama, tentang kebenaran. Tapi jangan pernah memperdebatkan mana yang paling benar. Karena kalian tidak akan pernah menemui ujungnya.

Artian lubangnya, mungkin saja kita akan terperosok kedalam jalur yang lain sewaktu membahasnya. Kemungkinannya seperti, anda tidak akan lagi mempercayainya, berpindah aliran (agama) atau justru membencinya. Jadi harap hati-hati sebelum berbicara ataupun memilih.

Artian ampas (yang kotor dan yang bersih), ini mengenai dosa dan pahala, surga dan neraka. Kita melakukan kebaikkan sesuai yang dianjurkan di ajaran agama masing-masing untuk menginjakkan kaki di pintu surga. Sebaliknya, tertindas di neraka. Bisa juga pengartiannya; "Bagaimana jika agama yang kamu pilih selama ini adalah sebuah kesalahan?"






Dan bagaimana jika sesungguhnya Tuhan itu memang tidak ada?







Minggu, 13 Februari 2011

Valentine's Day, Love from John Lennon



For all those who celebrate Valentine's. For all the lonely people, Walrus, Loser, Boys, Girls, Michelle, Jude, Lucy, who ever you are.
To interpret better with the meaning of love, like this...


Love is real, real is love,
Love is feeling, feeling love,
Love is wanting to be loved.
Love is touch, touch is love,
Love is reaching, reaching love,
Love is asking to be loved.
Love is you,
You and me,
Love is knowing,
We can be.
Love is free, free is love,
Love is living, living love,
Love is needing to be loved.




John Lennon - Love












Bagaimana gue menerima dan menyikapi hidup, untuk kesatuan dan kebersamaan secara totalitas

Jangan pernah malas untuk membaca.
Membaca membuat anda pintar..
Artikel yang satu ini lahir bedasarkan pengalaman dan hidup gue..
Beberapa akan dimasukkan dari ide dan inspirasi dari Beatles & my beloved friend, Nina.
Sebelumnya, gue belum pernah menceritakan beberapa hal yang gue jalani ini kesiapapun, mungkin sebagiannya pernah tapi tidak secara keseluruhan. Dan disini gue akan coba menceritakannya dalam sebuah rangkuman :)



Bagaimana gue menerima dan menyikapi hidup, untuk kesatuan dan kebersamaan secara totalitas



The Beatles



Hidup? Hidup ini sebenarnya simple.
Buat gue, hidup itu adalah sebuah perjalanan singkat untuk memaknainya.
Perjalanan singkat? Bagaimana singkat?
40 tahun? 60 tahun? 100 tahun? Atau bahkan, 1 juta tahun? Sangat singkat. Lo bahkan akan lupa bagaimana cara lo memegang sendok ketika berumur 5 tahun, dan bandingkan ketika lo berumur 15 tahun.. Lo akan lupa bagaimana cara lo meminta uang ketika berumur 16 tahun, dan ketika lo berumur 21 tahun.
Begitu seterusnya, lalu akan dipertemukan lagi dengan level yang lebih sulit, juga kematian.
Sebuah frase seperti ini banyak tidak disadari oleh manusia pada umumnya, kita seakan hanya ingat oleh hari kemarin, hari ini dan mengimpikan hari esok. Tanpa membayangkan, bagaimana hari ini dapat dilewati lebih panjang dari hari kemarin, dan hari esok lebih panjang lagi dari hari ini. Itu lah yang sebenarnya harus terjadi.
Kembali lagi dalam pembahasan hidup yang singkat.
Dalam kesingkatan yang ada, kita enggan melakukan perubahan. Enggan membentuk sebuah figur yang baru, yang lebih baik. Kita berjuntrung dengan kebiasaan, dan tidak akan pernah berubah. Lalu bagaimana kita dapat merubahnya? Bagaimana kita dapat membentuk sebuah figur yang baru?
Jawabannya adalah....... Mengerti akan hidup yang singkat, dan coba lah untuk memaknainya. Buatlah kesingkatan itu menjadi sesuatu yang berarti.
Di dalam jiwa manusia itu ada enam rasa/potensi, yaitu agama, intelek, sosial, susila, harga diri dan seni. Sebenarnya, 'bagaimana kita hidup untuk berubah' adalah salah 1 potensi yang sudah ada sejak kita lahir sebagai seorang manusia. Setiap harinya kita melahirkan sebuah perubahan, tapi tergantung bagaimana, dimana, dengan siapa, karena apa kita berubah dan itu yang menentukan perubahan tersebut.

Untuk saat ini, gue pun udah hampir melewati frase-frase kehidupan yang menurut gue 'menguji hidup' gue sendiri. Gue pernah hidup dalam keluarga yang seperti raja, juga sebaliknya.. Hidup dalam keluarga seperti pengemis, hidup dengan orang-orang disekitar yang sulit, bagaimana air sangat bermakna untuk mereka, bagaimana kerasnya perjalanan hidup di kota besar, manis pahit cinta, penyakit, obat, tawa dan tangis, kekerasan, perdamaian, musik.. Apa lagi selanjutnya? Mungkin beberapa diantara kalian belum pernah merasakan itu semua, mungkin hanya beberapa, atau mungkin ada juga yang lebih dari itu. Dan untuk apa kamu sesali? You can't have a rainbow, without a little rain.. Everybody wants happiness!



Me and my beloved friend, Nina.


Percaya atau enggak, pembentukkan hidup itu sebenarnya tidak ada di apapun. Ga ada di orang lain, di benda lain, di suatu tempat, atau bahkan disebuah kitab. Melainkan ada di diri kita sendiri.. Yang lainnya adalah pembimbing, dan diantara pembimbing itu ada yang menipu, menjerumuskan, menyesatkan dan ada juga yang benar memberikan bimbingan. Salah 1 nya adalah dari musik. Musik yang kita dengar, perlahan membimbing kita, menjelaskan seperti apa maksud si penulis untuk si pendengar. Maka dari itu, jangan anggap remeh musik, dan jangan anggap musik hanya untuk di dengar dan dirasakan. Ada beberapa orang yang menjadikan Musik sebagai kitabnya, seperti saya dan teman saya Nina. Kita menjadikan Beatles sebagai salah 1 pembimbing hidup. Beatles bukan hanya sebuah band legend, lebih dari itu. Totalitas! Ya begitu kita menyatakannya.
Faktor terpentingnya adalah Keluarga dan teman. Mereka adalah salah 1 faktor bagaimana kita dapat membentuk harga diri dan citra untuk diri kita. Namun banyak diantara kita hanya mengikuti, bukan memilih.
Karena mereka keluarga, belum tentu mereka memberikan yang terbaik untuk kita. Karena mereka teman baik, bukan berarti mereka seorang teman yang ingin melihat temannya berbahagia.



Dan bagaimana cara gue melihat orang lain adalah gue menganggap semua orang itu adalah gue, dan gue adalah semua orang. Mereka adalah saya, saya adalah mereka dan tidak ada perbedaan diantaranya. Tidak ada si kaya, si miskin, si cantik, si ganteng, si jelek, si pintar dan si bodoh. Gue menganggapnya kita semua itu sama, sebuah kegelapan yang mencari pertolongan (penerangan).
Contohnya, gue ga merasakan perbedaan ketika gue naik angkot yang kumuh dan panas, dan ketika gue naik Alphard yang luas, nyaman dan dingin. Gue merasakannya semua dalam bentuk kesamaan. Sama-sama ditumpangi untuk menuju suatu tempat. Sama hal nya dengan kita..
Jadi gue ga pernah bisa membeda-bedakan ketika gue sedang bersama seseorang yang hidupnya serba mewah dan nyaman, dengan seseorang yang hidupnya sulit dan tidak nyaman. Semuanya gue anggap kesamaan, sama-sama nyaman, sama-sama membuat gue lebih hidup.
Sekarang, kita memang sebenarnya bisa mengetahui dimana posisi kita merasa nyaman dan dimana posisi kita merasa kurang nyaman. Tapi jadikanlah kekurangan itu sebagai kelebihan, niscaya dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun, kenyamanan akan selalu bersama lo.
Itu yang gue jalani selama ini. Jadi gue ga pernah kaget diwaktu hidup gue sangat tinggi, dan sewaktu-waktu jatuh sangat bawah. Karena gue sendiri udah memberikan tempat untuk itu. Gue udah menciptakan perkenalan kepada suatu tempat yang baru sebelum-sebelumnya.. Pengalokasian tersebut terletak di 'bagaimana kita menganggap semuanya itu sama'.
Jadi tidak ada lagi gue memilah-milih temen mana yang baik, buruk, cantik, ganteng, jelek, kaya, miskin, pintar dan bodoh.
Terkadang juga kita akan bingung, misalnya pada saat Malam minggu datang. Ada 1 teman dengan sebuah Mercedes Benz E Class mengajak gue ke Apartemen nya, dan disaat yang sama, ada 1 teman dengan VW Kodok tua rongsok mengajak gue liburan bersamanya disebuah pinggiran jalan.
Jelas pasti orang pada biasanya akan memilih teman dengan Mercy E Class ke apartementnya.. Tapi gue, pasti akan memilih teman dengan VW kodok untuk berliburan bersamanya.
Kenapa? Karena tidak selamanya kenyamanan batin dapat melahirkan sebuah kebahagiaan..
Itu semua ga bisa membudaki harga diri gue oleh kenyamanan itu. Sebuah liburan di pinggir jalan dengan sebuah mobil tua seperti VW Kodok bisa saja dapat lebih memberikan kita arti kehidupan yang sebenarnya. Kita jadi dapat merasakan, "Oh begini rasanya, oh seperti ini kehidupan di jalan raya, oh betapa bahagianya gue bisa merasakan keadaan yang baru seperti ini" Terus merasakannya, terus mencoba tetap nyaman dan lebih mengalokasikan diri untuk mengerti bahwa kehidupan itu sangat luas dan tidak dapat terjabarkan begitu aja.
Jika lo terbiasa dengan kehidupan yang menyamankan batin, lo akan sekarat ketika semua itu telah tiada. Tidak ada cara membiasakan diri dalam kehidupan tersebut, sama seperti kehidupan yang rodanya terus berputar.




John Lennon & Yoko Ono


Cinta. Cinta itu adalah sebuah penerimaan dan memberi. Kadang kita terjebak di dalamnya ketika tidak memiliki prinsip dan komitmen sebelumnya. Seperti yang kita ketahui, kehidupan, bagaimana dia hidup, watak, lingkungan tiap-tiap orang jelasnya berbeda walau kadang juga memiliki kesamaan. Bagaimana kita memilihnya tidak harus selamanya karena kenyamanan itu sendiri. Tapi pilihlah dari satu sisi yang kalian ambil sebagai prioritas. Satu sisi yang kalian mendambakannya, dan memang kalian sudah menunggunya. Mungkin saja untuk kaum sang matrealis satu sisi itu adalah kenyamanan (kekayaan). Jika kalian bukan termasuk dalam kaum itu, kalian menaruh posisi itu dipaling bawah.
Seperti misalnya, gue ga peduli mau cewe itu sebodoh, sejelek (relatif), atau semiskin apa dia. Jika dia mencintai The Beatles, dan menjalani hidupnya sama seperti gue, jelas gue akan memilihnya, dibanding cewe kaya, cantik, pintar tapi dia tidak bisa memuaskan dan tidak memiliki kesamaan sekalipun sama gue. Untuk apa? Kenyamanan belum tentu dapat membuat gue bahagia!
Dari situ lah kita harus coba menempatkan 'kenyamanan' itu dimana aja.

Dan mulai dari sekarang,
jangan terlalu menjadi seseorang yang selektif. Anggap kita adalah mereka, mereka adalah kita. Semua itu adalah sebuah kesamaan mutlak, kenyamanan dapat kita taruh dimana saja, siapa saja.
Kenyamanan ada dimana saja. So it goes everywhere..
Hidup itu singkat, maka coba untuk memaknainya dengan keinginan dari diri yang terdalam, bukan hanya dari tampilan luar yang menggiurkan. Tapi coba kenali lebih dalam, apa yang sebenarnya kita inginkan. Kepuasan datangnya hanya sesaat, ada saatnya juga kita akan terbosankan olehnya, maka dari itu coba pelajari apa yang sebenarnya kita inginkan.

Dan ini lah yang gue jalankan.
Perdamaian dan abadi.










Hare Krishna, Peace and Love!











Minggu, 06 Februari 2011

Fenomena Tampil Murah

Fenomena Tampil Murah





Alcohol, drugs, hot pants, sex, dan lainnya mungkin bukan sebuah hal yang baru di kalangan remaja saat ini.
Bagaimana tidak? Semuanya bisa kita jumpai dengan mudah! Apalagi di Ibu Kota, DJEKARDA..
Ketika setiap orang selalu ingin tampil untuk diterima dilingkungannya, apa saja dapat dilakukannya. Termasuk tampil seperti pelacur, dan mereka bangga.
Selamat membaca, semoga anda memiliki statement yang sama dengan gue.

Akhir-akhir ini gue sering banget ngeliat tingkah beberapa oknum (yang jelas cewek), yang justru membanggakan sisi ke-intimannya ke depan publik.
Ada juga cewek yang bangga memberitahukan kepada orang-orang "Woy gue lagi minum-minum nih.. Gue lagi mabok!"
SCREEEW! Sepertinya mereka tampil dengan bangga pada saat itu.
Apa ada diantara kalian yang seperti itu??
Setelah gue telaah, maksud mereka membanggakan hal-hal itu antara lain dapat dirangkum dalam option dibawah ini:


1. Mereka ingin di akui dilingkungannya
2. Mereka menginginkan kedatangan para lelaki yang sama bejatnya dengan mereka. Entah untuk apa kita tidak tau. Having fun mungkin?
3. Mereka kurang kasih sayang dari keluarganya
4. Tidak punya teman?
5. Memang hidup mereka seperti itu, rusak.


Faktanya. Justru para lelaki yang perhatiannya tertuju kepada mereka, pasti akan mengharapkan sesuatu dari mereka. Beberapa diantaranya ada yang sadar ataupun tidak. Jangan harap kalian (cewek seperti itu) mengharapkan kedatangan lelaki yang baik. JANGAN HARAP! Kemungkinannya, kalian hanya akan didatangi para lelaki yang ingin mencari kesempatan seperti 'pegang-pegang' atau ML dengan kalian.
Inipun kembali lagi kepada kalian, kalian memang menginginkannya atau tidak.
Pencitraan ini akan semakin jelas dimata setiap lelaki, bahwa kalian adalah wanita murahan.

Semakin dibilang wanita murahan justru malah semakin bangga? Itu namanya emang lo nya aja yang sinting! Dibilang perek kok bangga? Kasian amat nyokap lo, apa jangan-jangan nyokap lo juga kaya gitu? Amit-amit deh ya..

Ada juga wanita-wanita malang entah karena tidak laku atau memang lagi ga ada kerjaan. Kerjaannya mencari seseorang untuk dihubungi secara publik. Pernah ada gue liat temen gue di status BBM nya tertulis "Ada yang mau gue telfon?" atau "Ada yang mau jemput dan jalan sama gue ga besok?" what the hell... Apa yang ada di otak laki-laki pada banyaknya? 'Wah lumayan nih cewe.. Bisa ngisi kosong hari gue, siapa tau juga bisa di........' tapi mereka (si cewek) justru menikmatinya.

Entah, ini emang dunia udah mulai gila atau emang begitu adanya dari dulu?
Girls, lo mungkin akan mendapatkan apa yang lo mau. Tapi untuk mencari sosok laki-laki yang datang untuk menjaga, merawat dan mencintai lo apa adanya dengan cara itu bener-bener sangatlah salah. Justru mereka akan lari menjauh sejauh-jauhnya!
Buat apa gue pacaran serius sama cewe murahan yang diobral gitu aja?
Yup thats the fact!
Mulai sadar sama derajat cewe dong.. Masa makin banyak cewe yang tingkahnya kaya perek?
Kasian laki-laki yang baik, nanti mau nikah sama siapa kalo semua cewe tingkahnya kaya gini?
Apa yang lo lakuin hari ini, akan sangat berdampak pada diri lo dihari kelak. Trust me :)