Including Blog

Jumat, 20 Agustus 2010

Sakit Hati Ini Bukan Khayalan Ataupun Imajinasi

Aku pun mengerti, aku pun menyadari, dan lebih baik aku akhiri.
Bukan aku tak mengerti, bukan aku tak menyayangi, andaikan saja Tuhan dapat menjelaskannya, ia akan menulis semua isi hati ku di angkasa. Namun itu tidak akan bisa.. Aku adalah seorang pemimpi, aku juga bisa berkhayal terlebih lagi berimajinasi. Tapi jangan kamu sangkut-pautkan dalam hal ini. Aku tidak cukup bodoh untuk berkhayal seperti ini tanpa ditemani oleh fakta, otak ku terus mendampingi ku tuk berfikir.. Hingga pernah ku terlelap karena terus mencari solusi.

Kamu adalah wanita yang hebat, wanita yang sangat ku cintai, wanita yang sangat ku damba dan hanya satu-satunya yang dapat membuka pikiran kelam ku. Tapi mungkin itu bukan untuk ku, biarkan aku mengasingkan diri ku sejenak untuk selamanya diantara rincian petualangan yang sudah kau rancang.

Mungkin jika kamu menyatakannya ke orang lain, serontak mereka akan percaya dan merasa tenang. Tapi untuk ku? Tidak semudah itu untuk dibutai oleh penipuan yang kamu meriahkan dengan gembira.. Aku ikhlas, aku terima walau kebohongan itu benar-benar memilukan. Tapi mengapa kamu terus bertahan dengan tegar? Ini bukan khayalan, ini bukan imajinasi, ini adalah konspirasi dibalik kenyataan dan fakta yang berdiri tegak berdampingan dengan manipulasi ide yang kamu buat!

Dan 1 hal yang harus kamu telusuri,
bahwa aku akan ikut kedalam undangan pesta yang kau bagikan, aku akan memeriahkan acara yang kamu buat, aku akan turut bersenang hati jika kamu sudah menemukan kebahagiaan yang kamu dapat, walau aku tau mungkin itu sangatlah pedih, tapi kan ku usahakan aku akan tampil seakan-akan aku senang dan tersenyum dengan damai..


Semoga kamu faham dan dapat mengungkapkan kebenarannya, ini bukanlah khayalan atau imajinasi.








Kamis, 19 Agustus 2010

This is me - Aldy Shekoski



Jangan terlalu berharap dengan saya. Jangan terlalu mempercayakan siapa saya. Saya menciptakan dunia baru dengan Aldynisme. Terserah jika kalian ingin ikut masuk atau justru meninggalkannya..

Saya adalah seorang bocah lanang kelahiran Padang kampang garisan Palembang kampung, kelahiran jauh pula dari Arab. Naturalisasi Arab yang sebenarnya terletak pada Buyut. Jadi sangatlah jauh, namun entah mengapa menurun sedikit..
Jangan mengharapkan harta yang melimpah, mobil mewah, rumah bagai istana, wajah yang tampan dengan kekuatan seperti superhero. Yang dimana saya hanyalah seorang wanita yang terperangkap dalam raga lelaki sistematis, lebih menonjolkan sebuah point untuk mencenderungkan sebuah hidup hedonis tanpa gurauan seperti pengikut Nabi yang mati terkebiri opininya sendiri :)

Memiliki tubuh mungil, disertakan kedua otak ringan yang mampu membawa saya kemana saya dapat menghibur raga saya yang sulit untuk digerakan. Melahirkan independent kepada jiwa saya yang memuaskan gaya hedone dengan limit tertentu. Saya sendiri gemar untuk memutarkan uang saya dengan cara membuka beberapa usaha mandiri, tanpa menyentuh uang orang tua, tanpa mengemis bantuan mereka, untuk suatu titik kepuasan saya sendiri. Dengan uang jajan seadanya, saya suka mencoba hal-hal baru. Berfikir dengan metode-metode independent, mencoba menghasilkan uang sendiri. Saya sangat bangga ketika saya dapat membeli barang-barang favorit saya menggunakan uang sendiri. Ingat, uang sendiri! Dengan penghasilan sendiri! Saya bekerja, dan tentunya halal! Jadi maaf kalau kadang saya suka pamer barang, toh namanya pake uang sendiri diumur seperti ini, ya tentunya sangat bangga! Hahaha.. Persetanlah dengan mereka yang berfoya dengan harta orang tua, kaum muda bangsat! Bangga kau pamer woy ini punya orang tua kami??




Jika orang mengatakan bahwa saya adalah ciri kebrengsekan yang tertunda, tidak ragu saya jawab "Ya!". Saya menyesatkan, membingungkan dan sulit untuk dicapai. Lebih mencintai video games ketimbang lubang vagina. Jadi, jika banyak lelaki memburu lubang vagina, saya lebih memilih memburu lubang DVD! Hahaha. Music adalah sebuah totalitas, saya seperti mati rasa dan dingin tanpa sebuah music. Sekecil apapun harus ada 1 kilobyte music ditelinga saya, jutaan bas kan mengiringinya.. Banyak pula yang mengatakan bahwa saya adalah seseorang yang perfeksionis, yang sebenarnya tidak. Saya hanya lebih percaya dengan diri saya sendiri ketimbang dengan hasil kerja orang lain, saya lebih menyukai melakukan semuanya dengan diri saya sendiri. Saya terlihat cukup bodoh ketika sudah berada disekitar kerumunan orang banyak. Seperti di dalam lubang hitam padat bundar penyesat langkah saya, pusing! Saya lebih menikmati kesunyian, yang dimana hanya ada saya dan logika saya. Jadi berhentilah untuk mengajak saya kedalam sebuah party, karena saya tidak terlalu menyukainya!

Yang pada nyatanya saya adalah seorang mahasiswa design grafis, agak cenderung menyukai filosofi kehidupan sebagai pembangkit nafas jernih saya untuk lebih menghargai hidup yang terus memotivasikannya.. Umumnya, saya tidak terlalu menyukai perdebatan dan diskusi, takut terjebak untuk mengancam kebenaran tapi jika sudah terpaksakan maka saya lakukan dengan senang hati. Dan saya ini sok tau!

Wanita yang pada umumnya bagi saya adalah sebuah sumber masalah. Tapi saya sangat menginginkan masalah! Hahaha. Tapi ya begitulah, munafik tidak bisa lepas dengan beberapa-Nya. Apalagi yang harus dicari sewaktu saya sudah pernah mendapatkan semuanya? Walau sekarang saya kehilangan banyak darah dari-Nya. Inilah hidup, selalu berputar seperti alat kelamin. Yang mengintikan, pergi lah ke neraka kau jancuk pemakan bangkai harta orang tua! Saya tidak terlalu berminat dengan sampah keluarga seperti anda!

Oh ya, banyak orang bertanya mengapa saya menyukai The Beatles. Saya jawab, The Beatles bukanlah hanya sebuah band. Jika kalian bisa menelusurinya, mereka yang membimbing dan membuka mata saya kepada hidup.
Saya juga mempelajari banyak hal dari Sherlcok Holmes. Tidak hanya sebuah novel, tapi juga buku pendidikan!
Ya kurang lebih begitu, ada yang mau menambahkan? Apa saya kurang tampak idiot?






Kamis, 05 Agustus 2010

Jangan Kau Turunkan Sang Merah Putih

Hari ini tidak sesemangat dihari kemarin. Hari ini sangatlah membuatku pilu. Hari ini nafasku menjadi sesak. Hari ini aku mulai berniat untuk membenci mereka. Dan hari ini juga aku bersumpah akan melaknat mereka! Melaknat mereka, generasi penerus bangsa kita!

Siang hari ini aku, ditanah dimana nenek moyangku dimerdekakan, dimana buyutku dilahirkan, dimana orang tua ku dibesarkan, seakan-akan mereka hidup tiada artinya. Bagaimana aku bisa percaya dengan kenyataan yang benar-benar membengkang?
Ku mulai hari ini seperti hari-hari biasanya, mencari info dan berita aktual seputar jantung sang Garuda. Dan ternyata…. Sangatlah memilukan! Membuatku muak! Seolah-olah mereka berdemo kepada iblis! Seakan-akan jacket yang mereka pakai itu adalah rantai baja!

Oh tolong saudara-saudaraku, mahasiswa, organisasi masyarakat, LSM dan siapapun kalian. Tolong kalian perhatikan! Tolong kalian simak! Tidak ada tindak pidana untuk berdemonstrasi selama kalian menaatinya. Dan silahkan kalian berdemo! Silahkan kalian mencaci maki keteledoran dan kebodohan pemerintah! Tapi tolong… Jangan kau turunkan sang merah putih dari tiangnya! Jangan kau injak-injak bendera yang telah mengorbankan ribuan jiwa! Jangan kau bakar merah putih yang ku cinta! Tolonglah saudaraku… Bersikap lah lebih dewasa. Bersikaplah lebih bijaksana! Tau kah kamu, turun saja 1 inchi sang merah putih sudah berarti 100 nyawa orang dicabut? Nenek moyang kalian yang berusaha dengan keringat dan darah pun dengan ratusan tahun mencoba menaikannya, tapi mengapa sekarang terlihat sangat mudah untuk diturunkan?
Mengapa merah putih sudah terlihat seperti tidak ada artinya lagi? Kalianpun hanya menaikannya disaat upacara-upacara ataupun di hari kemerdekaan, dan seenaknya menurunkannya disaat kalian berdemo. Jangan pernah kau anggap merah putih sebagai ajang prostitusi demokrasi! Jangan pernah kau anggap merah putih seperti layangan ya bisa kalian tarik ulur! Ingat saudaraku, kalian hidup, bernafas, mencari makan dan dibesarkan oleh orang-orang yang kalian saya dibawah titisannya, titisan sang merah putih!

Pernahkah terlintas di dalam benak kalian, untuk apa merah putih diciptakan? Untuk apa merah putih di kibarkan? Untuk apa merah putih dibesarkan hingga banyak orang yang rela menggorbankan nyawa untuk-Nya?
Masih kah kalian bertanya “Untuk apa”?
Yaitu untuk kesejahteraan kita, anak dan cucu kita. Merah putih memberikan kita kehidupan yang layak, membebaskan kita dari penghinaan, dari penjajahan, melindungi kita dari rasa sakit, melupakan kita akan darah-darah yang seakan sangat mudah untuk jatuh, menghapus air mata demi air mata yang terteteskan.
Bukan hanya sekedar bendera berwarna merah putih yang kalian hanya tau merah berarti darah dan putih berarti tulang. Sangatlah lebih dalam dari itu, Saudaraku.

Andai saja pagi ini ketika kita terbangun dari mimpi kita, yang ternyata nyatanya tidaklah seindah di mimpi. Yang kita bermimpi untuk kebebasan namun aslinya selalu ada teriakan yang tanpa henti sepanjang hari. Suara senapan sudah seperti sarapan pagi, air danau terganti dengan darah, kampung halaman bagaikan hutan yang terbakar lebat. Dimana sesungguhnya kita hidup pada saat terjajah, pada saat kita mencari solusi untuk bersatu demi menaikan sang merah putih. Bisa kah kalian pikirkan itu? Apakah mampu kalian menaikannya? Ajaklah teman-teman demo mu untuk menaikannya disaat itu, aku yakin itu sia-sia. Lantas jika sudah terpikirkan di dalam benakmu, apa kalimat pertama yang akan kalian ucapkan? Tidak bisa kah kalian ucapkan? Apa kalian tetap tidak tahu dimana kesalahan kalian? Masih tetap bertahan dengan argumen sepihak kalian?
Jika aku menjadi kalian, aku akan menjawab……. “Nistakan aku dari pada kau nistakan benderaku!”

Hahaha! Amat terlihat lucu bagiku sangat, dimana kalian berdemo demi kepentingan Indonesia, berdemo untuk sang merah putih, namun lalu kalian menurunkannya. Seakan-akan mencari nasi diantara tumpukan beras. Apakah artinya itu? Mungkinkah kalian berdemo hanya agar terlihat ikut serta? Atau berdemo demi asumsi pribadi? Atau agar disorot oleh media? Bangunlah dan sadar… Kalian hanyalah sekelompok orang yang sia-sia. Berikanlah contoh sebagai mahasiswa yang terpelajar! Organisasi yang terorganisir dengan jelas! Kelompok-kelompok yang mengabdi kepada Negara! Bukan kalian yang bagai budak asing menyamar menjadi WNI. Kita sudah jatuh, maka jangan kau buang. Tapi berfikir, bagaimana kita bisa menerbangkan sang garuda kembali, agar Ia bisa terbang memutari dunia ini dengan bebas! Bukan mengurungnya dengan kandang api.
Kehidupan kalian akan terperangkap dengan perbuatan kalian, saudaraku. Apakah aku harus membiarkan angin yang menghapus rasa sakit ku ini? Aku rasa angin pun tidak kuat untuk menghapusnya, bahkan badaipun takut untuk menunjukkan kehadirannya. Luka ini tidak akan pernah hilang, akan terus membekas selama dan sepanjang aku masih bernafas. Luka yang dimana aku melihat kalian menghina perjuangan kalian sendiri. Luka yang dimana aku menyaksikan kalian menurunkan dan melecehkan sang merah putih. Bisa kah kamu menghapus luka ini? Tolong bantu aku untuk melupakannya! Bantu aku untuk tidak mengingat-ingatnya kembali… Sangatlah sakit jika aku mengenangnya!



Maka dari itu, mari kita tunjukan semangat nasionalis kita dengan tetap menjaga keagungan tanah air kita beserta isinya. Tinggikan derajat sang merah putih, lepas terbangkan sang garuda jauh tinggi di angkasa. Saksikan Ia menangkap burung-burung pemakan padi, dan membawa kita memutari dunia. Persiapkan mental mu, kuatkan imanmu, dan berbijaklah dalam menanggapi suatu perkara. Lalu bersama kita ambil tombak panjang, bersama kita angkat tombak itu hingga menancap di tanah ini, kaitkan tali, gendong sang merah putih dengan bangga, lalu naikan ke titik tertinggi dari tombak itu. Bersama kita menghadap kehadapannya, berdiri tegap dengan hormat dan kita nyanyikan “Indonesia Raya”